Remaja adalah generasi
yang dinamis. Dimana masa remaja adalah masa-masa stereotip. Sehingga kita suka
membeda-bedakan mana yang pantas berteman dengan kita dan mana yang tidak.
Dalam dunia remaja, pergaulan merupakan ciri khas utama yang sangat menonjol.
Memiliki teman masing-masing atau membentuk sebuah group adalah hal yang kita
temukan dalam dunia remaja. Tak jarang, kitapun juga demikian, tergabung dalam
suatu kelompok atau yang biasa disebut geng dapat memberi pengaruh dalam
pergaulan kita. Berteman dengan siapa saja juga akan mempengaruhi kepribadian
kita karena dalam suatu geng memiliki tujuan yang biasa berdampak negatif,
seperti geng yang sering melakukan kekerasan. Banyak dari kita berfikir jika
tidak menjadi anggota suatu geng di anggap cupu, kampungan, gak keren. Padahal
sebenarnya hal itu tidak ada pengaruhnya. Lalu bagaimana dengan mereka yang
tidak memiliki teman dan juga lemah. Remaja yang tidak memiliki teman terkadang
lebih banyak diam dan dikucilkan. Lalu bagaimana dengan kasus bullying
yang biasa terjadi di kalangan remaja? Apakah masih ada? Tentu saja. Dunia
remaja tak henti-hentinya menunjukkan kebebasan mereka melakukan apa saja yang
dia mau.
Kasus bullying
seperti ini sungguh ironis dalam kehidupan remaja, menjadi remaja yang dijauhi
banyak teman dan juga sering mendapat kekerasan sangat berpengaruh oleh
perkembangan psikologis remaja tersebut. Apa yang telah di alami oleh remaja
tersebut akan tersimpan dalam ingatan dan menjadi memori buruk yang akan
merusak perkembangan remaja, sehingga remaja mudah mengalami stress maupun
depresi. Apakah kita salah satu yang menjadi korban bullying atau justru
kita adalah salah satu pelaku bullying ? Kasus bullying sampai saat ini
masih sulit di atasi, karena guru maupun orang tua masih kurang terlibat
sehingga guru dan orang tua tidak dapat mengetahui apa yang sedang terjadi
dalam dunia remaja. Padahal guru maupun orang tua berperan penting dalam
mengontrol perkembangan dan perilaku para remaja, apabila guru dan orang tua
lengah mengontrol perkembangan para remaja, maka tentu saja remaja akan mudah
terpengaruh dengan pergaulan bebas.
Lantas, apa yang menjadi
kasus bullying masih sering terjadi? Itu karena remaja terpengaruh oleh
pergaulan dan pikiran mereka yang suka membeda-bedakan satu sama lain. Sehingga
remaja yang di anggap tidak sesuai kriteria untuk menjadi teman justru akan dijauhi
dan dikucilkan. Biasanya pelaku bullying adalah dia yang paling kuat dan
memiliki wewenang. Dan juga kurangnya pengawasan oleh guru dan orang tua sehingga
pembully-an mudah terjadi. Mungkin dengan saling berkomunikasi dan tidak
membeda-bedakan akan membuat kita menjadi remaja yang jauh dari kasus bullying.
Bagaimanapun juga, setiap remaja tidak ingin terlibat dalam kasus bullying, setiap
remaja menginginkan kehidupan yang rukun dan damai, memiliki banyak teman dan
melakukan hal positif. Young Generations it’s Our Generations.